RSS

Mudharat Pergaulan Bebas

Mudharat Pergaulan Bebas

Manusia dianugerahi rasa cinta oleh Sang Maha Pencipta yang harus disyukuri. Karena cintalah, kita terlahir ke dunia. Cinta kedua orang tua telah menjadi perantara bagi keberadaan kita. Kita juga dibesarkan tidak lepas dari kasih sayang dan cinta dari mereka. Dan sekarang, setelah remaja dan dewasa, kita pun akhirnya harus merasakan yang namanya “jatuh cinta”.
Manusia normal namanya, jika kita jatuh cinta pada lawan jenis. Namun perlu diingat, ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar sebelum sertifikat halal kita kantongi. Sertifikat dimaksud bisa didapat melalui gerbang yang dinamakan pernikahan. Kenapa harus menikah? Yang jelas menikah itu bisa membedakan kita dengan hewan. Lihat saja hewan kalau mau berhubungan badan, mereka langsung saja melakukannya. Tetapi manusia sebagai makhluk yang dimuliakan Allah SWT, untuk melakukan hubungan intim dengan lawan jenis tidak boleh asal begitu saja tanpa ikatan di antara mereka. Ikatan itu terangkai dalam bingkai pernikahan yang sakral.
Sekarang, mari kita amati gejala maraknya kebiasaan free sex yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita, bahkan parahnya sudah mewabah di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tidak hanya di kota-kota besar, namun juga di daerah terpencil. Jika kaum intelektual generasi muda kita telah terkontaminasi dengan apa yang disebut “kebobrokan moral”, maka nasib masa depan bangsa bisa porak poranda. Jika kebiasaan mereka melanggar larangan Tuhannya, lalu apa yang bisa diharapkan dari generasi seperti ini? Bagi kita yang prihatin, apa yang dapat dan harus kita lakukan?
Komunitas anak muda tertentu ada yang menganggap bahwa seks bebas menunjukkan mereka adalah generasi modern. Sebenarnya hal ini bukanlah sesuatu yang modern, tapi lebih tepat jika disebut sebagai kebiasaan kaum jahiliyah. Hidup bebas menghalalkan segala cara, tanpa memiliki tata karma. Kebiasaan ini pernah dilakukan oleh kaum-kaum terdahulu yang dalam sejarah akhirnya ditimpa azab yang pedih ketika mereka masih hidup di dunia akibat murka Tuhan, sebagai timpalan kezaliman yang terus menerus mereka lakukan. Azab mereka tidak ditangguhkan sebagaimana umat manusia yang hidup saat ini
Apa sebenarnya yang terjadi ketika sepasang muda-mudi terjerumus free sex atau seks bebas atau lebih tepat disebut zina? Konon ini adalah kebiasaan tak waras yang diadopsi dari budaya Barat tanpa filter akal sehat. Bagaimana bisa kita meniru mentah-mentah kebiasaan tidak bermoral dari manusia-manusia yang tidak mengenal Tuhannya?
Sepasang muda-mudi yang sedang jatuh cinta tanpa kontrol iman yang kokoh akan mudah sekali terjebak dalam jaring-jaring yang dipasang syetan. Mereka akan mencari kesempatan bersepi-sepian, berdua-duaan. Akibat setrum tegangan tinggi yang tidak bisa dikendalikan, maka seperti ada gaya magnetic, gaya tarik-menarik terjadi di sana. Akhirnya kontak fisik tidak bisa dihindari, dan hancurlah kesucian rasa cinta sebagai anugerah Yang Maha Kuasa tadi. Ia mestinya dipelihara dengan baik, tapi harus sirna, layu sebelum berkembang.
Pada tahap awal mereka merasa telah melakukan dosa. Beruntung bila mereka langsung bertobat. Namun bagi yang ketagihan, sebagaimana menghisap candu, mereka melakukannya kapan saja di saat hasrat itu datang. Malang bagi mereka yang pergaulannya jauh dari kontrol orang tua, guru atau saudara, seperti pelajar mahasiswa yang hidup di kos-kosan. Karena bila kegilaan ini melanda mereka, hanya iman di dada yang bisa mencegahnya. Maka muncullah prahara sex in the kost yang mewabah di kampus-kampus tempat generasi penerus pemimpin bangsa menuntut ilmu, nota bene sebagai estapet kepemimpinan masa depan.
Pergaulan bebas seperti ini bisa menghancurkan sendi-sendi moral bangsa karena kebiasaan yang buruk biasanya menular dengan cepat kalau tidak segera ditanggulangi. Jika perilaku seksual manusia sudah tidak bisa dibedakan dengan hewan, apakah pantas jika manusia disebut sebagai khalifah di muka bumi ini?
Di sebuah tabloid pernah penulis baca, ada seorang mahasiswi yang curhat tentang pengalamannya terjerumus pergaulan bebas, seks pra-nikah. Dari ceritanya, jelas ia memiliki rasa penyesalan yang amat dalam. Apalagi setelah laki-laki yang menjadi pasangannya pergi begitu saja. Bukan saja kesuciannya yang hancur, namun hati dan masa depan cintanya pupus. Sekali lagi, ini terjadi karena lepasnya iman di dada sehingga berpacaran tanpa control, tanpa kendali agama, itulah terjadi. Ketika niat berbuat mesum ada, keadaan memungkinkan, ketika itulah syetan datang menjalankan misi-misinya. Jika berhasil ia tinggal berkipas-kipas, tertawa terbahak-bahak merayakan kemenangannya.
Bahaya bagi si wanita, jika ia tidak kuat iman dan lambat bertaubat, setelah berbuat maksiat tersebut, tentunya hal itu akan berulang entah sampai kapan. Jika ia ditinggal pergi, bisa saja ia menjadi gadis penjaja cinta. Beruntung jika ia cepat sadar kembali ke jalan yang benar. Namun, perasaan berdosa dan merasa diri hina biasanya selalu menghantui di setiap langkahnya. Tangis penyesalan tentunya mendera ketika sadar bahwa apa yang dulu ia perbuat merupakan sebuah kesalahan besar.
Antara cinta dan nafsu, jika nafsu yang dominan dan dengan dalih cinta memuaskan hasratnya, bukankah itu mengerikan? Apa lagi jika dalam pergaulan dengan lawan jenis saling mengumbar nafsu hanya untuk having fun, ini benar-benar berbahaya. Kesenangan sesaat, namun akibatnya tidak hanya penderitaan lahir, tapi juga batin. Tidak hanya bahaya di dunia, tapi juga di akhirat. Selain itu, pergaulan bebas juga bisa menularkan penyakit mematikan seperti HIV (AIDS) dan juga penyakit kelamin lainnya.

 

2 responses to “Mudharat Pergaulan Bebas

  1. Tri asriani

    7 Oktober 2012 at 9:08 am

    I very like,,,motivasi berharga yg harus d cerna d kalangan pemuda khususnya

     
    • salwintt

      30 Oktober 2012 at 12:00 pm

      dicelah-celah kesibukan, harus ada segelintir org yg peduli terhadap masa depan remaja

       

Tinggalkan komentar