RSS

About Me

minesSalwinsah dilahirkan di desa terpencil, Kuala Gaung, Kecamatan Gaung Anak Serka Kabupaten Indragiri Hilir (Riau) pada tanggal 09 Februari 1972. Merupakan anak ke-5 dari 8 bersaudara, lahir dari pasangan ayah bernama Dandil dan ibu Azimah.

Menyelesaikan pendidikan dasar di SD Inpres No 11 Desa Pelangiran Kecamatan Kateman Indra Giri Hilir Riau (tamat tahun 1984), SMP N 1 Tanjungbatu Kecamatan Kundur Kepulauan Riau (tamat tahun 1987) dan SMA N 1 (Program Fisika) Tanjungbatu Kundur Kepulauan Riau (tamat tahun 1990). Karena belum ada Perguruan Tinggi di Tanjungbatu Kundur Kepulauan Riau, kemudian hijrah ke Kota Jambi untuk menempuh jenjang studi S1, Fakultas Ushuluddin Jurusan Dakwah IAIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi (tamat pada tahun 1995). Sekarang sedang mengikuti Program Pasca Sarjana (S2) pada Program Studi Filsafat Islam di IAIN STS Jambi.

mineTelah di karuniai 3 orang anak, Lisa Wahyu Wahdini (21 Mei 1995), Lisa Putri Prameswari (23 Oktober 1997), Lisa Nabila Syafira (17 Maret 2007), dari seorang istri yang bernama Lilik Mulyana, S.PdI (berprofesi sebagai guru). Dari Agustus 2007 sampai sekarang Salwin diamanatkan sebagai (Pamong) Guru Pendidikan Agama Islam di SMA Titian Teras Provinsi Jambi, sebagai panggilan hati nurani.

Motto, kesederhanaan tidak pernah menghalangi untuk seseorang berkreativitas dalam segi apapun. Setiap ada kemauan pasti akan terpampang jalan yang lurus dan luas, sebagai mana terlihat jelas di mata kita, tinggal kemauan pribadi untuk memikirkan, merenungkan lalu mengolahnya. Siapa yang gesit, giat, aktif dan tekun maka ia akan mampu berada di paling depan.

lisaaaJika tidak, akan menjadi sebaliknya, selalu terpuruk, di belakang dan tertinggal. Manusia rambut sama hitamnya, hati berbeda-beda. Optimalkan untuk menjadi hati yang bening, jernih, putih dan suci, itulah yang menjadikan diri seseorang akan tampil beda di antara orang-orang yang berambut hitam lainnya. Biar rambut sehitam arang, tapi hati tetap sebening salju. SEMOGA !

 

16 responses to “About Me

  1. salwintt

    14 Juli 2009 at 11:12 am

     
  2. Novi Alfirahmi

    15 November 2010 at 9:15 pm

    apa kabar abah??

    wah…..abah punya blog jugaa yaaa hehe
    isi nya keren bah

     
  3. ali

    27 Februari 2011 at 1:24 pm

    asalamualikum

    semoga beguna bagi kita semua ya bah…

    sudah ada kemajuan brati ini

    kal bisa bah semua pamong tt punya blok jdi siswanya bisa menagkses pelajaran dri sini, kayak sma 1 jogja

    amien

    wasalam

     
  4. sumantri

    16 Maret 2011 at 6:45 am

    Assalaamu’alaikum wr wb
    Terima kasih atas semua ilmunya.
    Salam kenal, aku dulu sekolah SD dan SMP di Tanjungbatu – Kundur. Pulang kampung tahun 1973 karena di sana belum ada SMA waktu itu. Bisa beri kabar keadaan terbaru di sana. Dulu aku tinggal persis sebelah utara rumah sakit.
    Wassalaamu’alaikum wr wb

     
  5. Deni ahmad

    4 Januari 2012 at 6:21 pm

    Aslm mlkm..apa kbr,sya kwn lma di sma..

     
    • salwintt

      11 Januari 2012 at 7:20 pm

      kabar baik, agak lupa2 sptnya, tamat sma th brp?

       
  6. kurnadi

    9 Mei 2012 at 6:18 pm

    ciee, abah udah punya blogg..
    baguss bahh keren :))

     
    • salwintt

      12 Mei 2012 at 12:59 am

      insya Allah…

       
  7. a zaeni

    19 Februari 2015 at 9:35 pm

    assalamualaikum pak jika berkenan kami mau diajari membuat menu bar blog bercabang seperti blog bapak… boleh kah… ???

     
    • salwintt

      20 Februari 2015 at 10:30 pm

      waalaikum salam… saya yakin banyak orang bisa di sekitar bapak trims

       
      • laila

        27 Maret 2016 at 9:15 am

        to salwintt..
        assalamu alaikum.
        sy ingin berbagi cerita dan ingin tau apakah tindakan yg sy ambil benar atau salah dlm islam. boleh minta alamat emailnya ngak?

         
      • Dhiya Hanis

        1 Desember 2017 at 8:38 am

        Artikel abah tentang nikah tanpa restu orang tua sangat bermanfaat bagi saya.
        Saya mau tanya, ayah saya sudah meninggal, kakak saya mau menikah
        Tapi ibu, saya, dan keluarga besar tidak merestui karena kakak saya merebut laki” itu dr orang lain. Mereka akan menikah setelah calon suami cerai dengan istrinya.
        Tapi calon suami ini seorang imam masjid dan hafal Al-Qur’an.
        Bagaimana menurut abah?

         
  8. sobar

    27 September 2016 at 2:23 pm

    Assalamu alaikum ustad.. apakah hadis dibawah ini sohih :

    Dalam Kitab Ihda tsawabu Qira atul Qur’an Lil Amwat : 1/174 disebutkan dalam risalah pertamanya : Hadiyatul Ahya’ lil Amwat; Lil Ali bin Ahmad bin Yusuf bin Ja’far Al-Hakkari (489 H) , disebutkan :

    أخبرنا أبو عبد الرحمن محمد بن الحسين بن موسى السلمي كتابةً قال: ثنا أبو القاسم عبد الله بن محمد النيسابوري عن علي بن موسى البصري، عن ابن جريج، عن موسى بن وردان، عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (اهدوا لموتاكم) ، قلنا: وما نهدي يا رسول الله الموتى؟ قال: (الصدقة والدعاء)

    Telah mengabarkan Abu Abdurrahman bin Al-Husain bin Musa As-Salami secara tertulis, ia berkata telah menceritakan Abu Al-Qasim Abdullah bin Muhammad An-Naisaburi dari Ali bin Musa Al-Bashri, dari Ibnu Jarih dari Musa bin Wardani dari Abu Hurairah berkata : Rasulullah bersabda : “Hadiahkanlah bagi orang-orang yang meninggal diantara kalian, kami bertanya; Apa yang akan kami hadiahkan Ya Rasulullah kepada yang telah meninggal? Rasulullah bersabda : Shadaqah dan Do’a”.

    ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (إن أرواح المؤمنين يأتون كل جمعة إلى سماء الدنيا فيقفون بحذاء دورهم وبيوتهم فينادي كل واحد منهم بصوت حزين: يا أهلي وولدي وأهل بيتي وقراباتي، اعطفوا علينا بشيء، رحمكم الله، واذكرونا ولا تنسونا، وارحموا غربتنا، وقلة حيلتنا، وما نحن فيه، فإنا قد بقينا في سحيق وثيق، وغم طويل، ووهن شديد، فارحمونا رحمكم الله، ولا تبخلوا علينا بدعاء أو صدقة أو تسبيح، لعل الله يرحنا قبل أن تكونوا أمثالنا، فيا حسرتاه وانداماه يا عباد الله، اسمعوا كلامنا، ولا تنسونا، فأنتم تعلمون أن هذه الفضول التي في أيديكم كانت في أيدينا، وكنا لم ننفق في طاعة الله، ومنعناها عن الحق فصار وبالاً علينا ومنفعته لغيرنا، والحساب والعقاب علينا) ، قال: (فينادي كل واحد منهم ألف مرةٍ من الرجال والنساء، اعطفوا علينا بدرهم أو رغيف أو كسرة) قال: فبكى رسول الله صلى الله عليه وسلم وبكينا معه، فلم نستطع أن نتكلم ثم قال: (أولئك [ص: ۱۷٥] إخوانكم كانوا في نعيم الدنيا، فصاروا رميماً بعد النعيم والسرور) ، قال: (ثم يبكون وينادون بالويل والثبور والنفير على أنفسهم يقولون: يا وليتنا لو أنفقنا ما كان في أيدينا ما احتجنا [.. ..] فيرجعون بحسرة وندامة،

    Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya ruh-ruh orang mukmin datang setiap malam jumat pada langit dunia. Lalu mereka berdiri di depan pintu-pintu rumah mereka. Masing-masing mereka memanggil-manggil dengan suara yang memelas: “Wahai isteriku (suamiku), anakku, keluargaku, dan kerabatku! Sayangilah kami dengan sesuatu, maka Allah akan merahmati kalian. Ingatlah kami, jangan kalian lupakan! Sayangilah kami dalam keterasingan kami, minimnya kemampuan kami dan segala apa yang kami berada di dalamnya. Sesungguhnya kami berada dalam tempat yang terpencil, kesusahan yang panjang dan duka yang dalam. Sayangilah kami, maka Allah akan menyayangi kalian. Jangan kalian kikir kepada kami dengan memberikan doa, shadaqah dan tasbih. Semoga Allah memberikan rasa nyaman kepada kami, sebelum kalian sama seperti kami. Sungguh rugi!, Sungguh menyesal! Wahai hamba Allah! Dengarkanlah ucapan kami, dan jangan lupakan kami. Kalian tahu bahwa keutamaan yang berada di tangan kalian sekarang adalah keutamaan yang sebelumnya milik kami. Sementara kami tidak menafkahkannya untuk taat kepada Allah. Kami tidak mau terhadap kebenaran, hingga ia menjadi musibah bagi kami. Manfaatnya diberikan kepada orang lain, sementara pertanggungjawaban dan siksanya diberikan kepada kami”. Masing-masing mereka memanggil-manggil sebanyak seribu kali: “Kasihanilah kami dengan satu dirham atau sepotong roti!” Lalu Rasulullah menangis, dan kami pun (para sahabat) menangis. Dan kami tidak mampu bicara. Rasulullah bersabda: Mereka adalah saudara-saudara kalian yang sebelumnya berada dalam kenikmatan dunia. Dan kini mereka menjadi debu setelah sebelumnya berada dalam kenikmatan dan kegembiraan. Rasulullah saw. bersabda: Lalu mereka menangis dan mengucapkan kutukan kepada mereka sendiri dan berkata: “Celakalah kita! Jika kami menafkahkan apa yang kita miliki, maka kita tidak akan membutuhkan ini”. Lalu mereka pulang dengan penyesalan”.

     
  9. Rahmat W

    13 September 2017 at 2:54 pm

    Assalamualaikum abah, boleh tanya tanya soal kegiatan bela negara di TT smpe sekaran masih ada apa tidak? Soalnya ada rencana mau melakukan penelitian untuk Tesis saya di TT terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dan pendidikan bela negara di TT bah.. terima kasih saya rahmat wijayanto TT angkatan XIV

     

Tinggalkan komentar