RSS

Perceraian, Halal Tapi Sangat Dibenci Allah

Perceraian, Halal Tapi Sangat Dibenci Allah

Kita mengupas hal ini agar kita dapat menghindarinya dan sekaligus kita mencari lebih jauh mengapa lantas terjadi perceraian ? Mengapa kita sering mendengar begitu gampang orang kawin dan begitu gampang cerai ? Kalau orang gampang untuk kawin, itu bagus, tapi jangan sampai menggampangkan perceraian.

Rasulullah bersabda “Sesuatu yang halal tetapi paling dibenci Allah adalah perceraian”. Ini menunjukkan di satu sisi bahwa terkadang perceraian itu tidak bisa dihindari sehingga jika ada satu pasangan yang memang tidak ada kecocokan masih dipaksakan untuk terus, itu akan merugikan semua pihak. Maka dibolehkan perceraian, tetapi diingatkan bahwa perceraian itu halal tapi paling dibenci Allah.
Karena itu, kalau masih bisa hidup bersama tanpa perceraian, maka pertahankan perkawinan itu. Bahkan ada yang berkata seperti berikut , “Singgasana raja itu kita ketahui betapa kokohnya. Terlebih singgasana Allah, kokohnya tidak dapat terbayangkan. Jika terjadi perceraian maka singgasana Allah yang demikian hebat kokohnya itu bergetar. Hal itu dapat diilustrasikan bahwa Allah sangat membenci perceraian dan menahan amarahnya sehingga bergetarlah singgasananya. Bukankah orang yang menahan amarahnya, tubuhnya gemetar dan singgasana tempat bersemayamnya bergetar?”
Nah, perceraian itu menyebabkan “bergetar Singgasana Allah (Istazza asrurRahman)” karena Allah sangat membencinya. Tetapi kalau ada kebutuhan yang mendesak yang tidak dapat terelakkan karena sifat-sifat dan kekurangan2 manusia, maka diperbolehkan perceraian.
Jadi kalau kita berbicara perceraian, yang ingin saya (pak Quraish) bicarakan :

1. Ketika Al Quran membolehkan perceraian, bahwa jangan beranggapan dia (Al Quran) menganjurkan perceraian. Jangan beranggapan ketika Allah menetapkan adanya perceraian bahwa itu sesuatu yang dengan gampang boleh dilakukan. Perceraian itu bukan anjuran tetapi kalau ada kebutuhan mendesak yang tidak dapat terelakkan, apa boleh buat.

2. Pernah diuraikan tentang PERKAWINAN, bahwa Allah swt memberikan tuntunan2 agar perkawinan itu dapat langgeng, bahkan kelanggengannya bukan hanya sampai di dunia, tapi sampai di akhirat. Diberi tuntunannya, sebelum melamar, bagaimana sewaktu kawin, dan bagaimana mengusahakan agar kehidupan rumah tangga itu tenang, damai, sakinah, mawaddah wa rahmah.
Al Quran meminta kepada suami yang di tangannya diberi wewenang untuk mencerai isteri, bahwa berpikirlah sebelum menjatuhkan cerai. Dalam QS. An-Nisa (4) ayat 19 : “Kalau kamu tidak senang, ada dibalik sesuatu yang tidak kamu senangi sesuatu yang baik”. Itu sebabnya perceraian masih diberi kemungkinan untuk kembali sampai 2 kali bercerai. Ada talak 1, talak 2, nanti ketika talak 3, sudah putus boleh kembali tapi -ada pelajaran yang begitu keras bahwa- isterimu harus kawin dulu dengan orang lain, kemudian jika dia bercerai, kamu dapat rujuk. Itu juga sebabnya Allah melalui RasulNya menetapkan bahwa ada perceraian yang tidak bisa dinilai jatuh kalau dalam keadaan-keadaan khusus. Perceraian itu dua kali. Talak Pertama jatuh cerai, lalu diberi kesempatan kepada suami dan isteri untuk berpikir. Itu indah bukan ?

Begitu sulit persyaratan untuk jatuhnya perceraian ini, tapi begitu mudah setelah talak 1 untuk kembali. Saya beri contoh, ada di Surat Ath-Thalaq, dan kita anut pula dalam Undang-undang Perkawinan, bahwa perceraian itu dapat dinilai jatuh kalau di dalam pengadilan atau ada saksi.
Jadi kalau suami begitu marah sehingga berkata cerai, namun kalau tidak ada saksinya masih tidak jatuh cerai. Begitu sulitnya syarat terjadinya perceraian. Dalam agama juga berkata demikian, ada orang yang tidak bisa kuasai dirinya, mata gelap sehingga berkata cerai, itu dianggap tidak jatuh perceraian.
Tapi untuk kembali lagi itu mudah sekali selama masih dalam iddah. Karena Allah berkehendak demikian.
Misal seseorang sudah menceraikan isterinya, lantas orang itu melihat, tersenyum kepada isterinya dan dipegang tangan isterinya, itu sudah dianggap rujuk. Mudah bukan ? Karena Allah tidak mau ada cerai. Sekali lagi, talak 2, itupun sulit syaratnya. Namun sangat mudah untuk rujuk tetapi sangat sulit untuk cerai. Allah beri tenggang waktu. “Boleh jadi sekarang kamu benci, boleh jadi besok kebencian kamu hilang”. Sehingga Allah menciptakan sesuatu yang baru di dalam hatinya. Oo, menyesal kenapa dulu begini ? Karena Allah sangat benci perceraian.

Itu juga sebabnya. Hitunglah masa iddah itu. Kebiasaan di masyarakat kita, iddah tidak sering dihitung. Suaminya meninggal, isterinya tidak mau beriddah, Hitung iddah. Telitilah dalam perhitungan iddahnya.
Bahkan keretakan hubungan sebelum perceraian terdapat tuntunan Quran, QS. An-Nisa (4) ayat 35 : “Hai kamu (yang ada di dalam masyarakat di tengah keluarga) kalau kamu melihat ada sepasang suami isteri ada tanda-tanda percekcokan, cepat-cepat turun tangan, jangan biarkan”. Utus seorang dari keluarga isteri dan seorang dari keluarga suami, perbincangkan apa yang bisa diselesaikan. “.. kalau memang dua-duanya masih mau, Allah akan beri jalan supaya mereka baik lagi”. Kadangkala suami isteri itu saling gengsi, tapi hati kecilnya masih mau.
Kalau memang dua belah pihak keluarga memang mau untuk menyatukan kembali mereka, itu bisa terjadi. Allah akan memberikan taufiq. Kesulitannya adalah kalau pihak keluarga malah mengompori atau kipas-kipas. Itu yang tidak benar, kita tidak ikuti tuntunan Al Quran. Karena kalau memang mereka mau, Allah akan memberikan taufiq. Tuhan akan mencocokkan. Taufiq itu adalah persesuaian.
Kita sering mendengar ada hidayah dan ada taufiq. Taufiq adalah persesuaian antara kehendak saya dan kehendak Allah. Allah yang akan menyesuaikan diantara mereka berdua. Ini ditempuh agar kita jangan bercerai. Saya (pak Quraish) pernah katakan bahwa pernikahan itu dijalin oleh Allah dengan kalimatNya. Orang baru sah nikah kalau menggunakan kalimat Tuhan. Kalimat Tuhan itu luar biasa, luar biasa besarnya, luar biasa agungnya.

Kalimat Tuhan itu penuh kejujuran, penuh keadilan, tidak bisa terganti. Dengan kalimat Allah, Nabi Isa lahir tanpa ayah. Dengan kalimat Allah, Nabi Yahya lahir padahal kedua orang tua beliau sudah sangat tua. Kalimat Allah, itu buah perkawinan.

Allah ini berkehendak agar pernikahan itu langgeng. Seakan-akan orang yang bercerai, membatalkan kalimat Allah. Tapi sekali lagi, kalau memang ada kebutuhan yang mendesak, apa boleh buat.
Jadi Al Quran (Islam) tidak melarang atau tidak menutup pintu perceraian. Tapi perceraian itu pintu darurat. Kita naik pesawat, ada pintu darurat. Perlu tidak pintu darurat itu ? Perlu. Bagi yang seringkali naik pesawat, pernahkah menggunakan pintu darurat ? Belum pernah malah jangan sampai. Tapi pintu itu perlu. Sebab kalau tidak ada bagaimana ? Perlu disiapkan pintu darurat. Perceraian persis seperti itu. Itu perceraian dalam pandangan agama.

Kalau sudah cerai, bagaimana selanjutnya hubungan yang sudah bercerai ini ? Apakah bermusuhan ? Allah berpesan dalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 229 : “Kalau sudah dua kali, maka kesempatan yang ketiga atau kesempatan berikutnya hanya ada dua, menahan dengan melanjutkan perkawinan dengan baik sesuai dengan adat kebiasaan (ma’ruf), atau melepasnya dengan ihsan”. Apa itu ihsan ? Apa bedanya dengan ma’ruf ?

Ada namanya ihsan dan adil. Adil yaitu menuntut semua hak kita dan memberi semua hak orang. Misalkan, si A punya hak atas si B 100 ribu, maka si B bisa menuntut 100 ribu tidak lebih dan tidak kurang pada si A. Kalau ihsan yaitu menuntut lebih sedikit dari hak kita dan memberi lebih banyak dari hak orang. Saya punya hak 100 ribu pada si C, saya menuntut hanya 90 ribu saja pada si C. Itu Ihsan.
Saya punya hak 100 ribu pada si D, kemudian si D memberi saya 110 ribu. Itu Ihsan. Jadi bercerai itu baik-baik. Jangan lantas bercerai dengan berkata “oo memang dia dasar begini, dasar begitu”. Tidak seperti itu. Bahkan anjurannya, “beri dia haknya lebih”. Jangan tuntut melebihi dari hak Anda, bahkan harus ihsan, tuntut sebagian saja, itu yang diperintah untuk ihsan.

“…Jangan lupakan hari-hari indah yang pernah berlalu”. Nah, ada jasa dia kan ? Jangan lupakan itu. Ada hari-hari bahagia, jangan lupa hari-hari bahagia kamu bersama dia. Ini tuntunan Allah. Seringkali orang yang cerai itu kan lupa, udah cekcok, keluarga ikut cekcok. Tidak, bukan begitu yang benar. Kita terpaksa bercerai tetapi perceraian yang baik.

Kalau dia kembali rujuk, dia tuntut untuk adil, tapi kalau cerai, dia dituntut untuk lebih dari adil, yaitu ihsan. Jadi seakan-akan berkata, kita pisah baik-baik, saya tidak lupa jasa-jasa kamu. Ini tuntunan agama, kenapa seperti ini ? Sekali lagi, karena perceraian terkadang dibutuhkan. Saya beri contoh saja, kita punya anak, kita didik bersama, hidup bersama kita, tabiatnya sama atau tidak dengan kita? Ada anak yang periang, ada yg lain. Bagaimana pola yang sama tapi hasilnya beda ?

Apalagi dengan orang lain, yang hidup dibesarkan oleh orang tua yang lain, sehingga perbedaan itu akan ada. Terkadang ada perbedaan yang tidak bisa ketemu. Sudah diusahakan tapi tetap saja tidak bisa ketemu. Apa boleh buat ? Kamu punya tabiat seperti itu dan isterimu punya tabiat yang lain, dan tidak bisa ketemu. Pikiranmu tidak bisa bertemu dengan pikirannya. Sehingga pada akhirnya, , suami pilih jalannya dan isteri pilih jalannya sendiri pula, tetapi pisah secara baik-baik. Namun kalau masih bisa Anda mengusahakan, yakinlah bahwa pasti Anda bisa ketemu asal mau ikuti tuntunan agama.
Pertanyaan :

1. Bagaimana dengan orang yang kawin-cerai, kawin-cerai ?
Kita bertoleransi dengan orang yang cerai sekali, sehingga punya pengalaman. Tapi kalo kawin-cerai, kawin-cerai itu namanya dia tidak pandai memilih dan dia tidak mau mengikuti tuntunan agama. Perkawinan itu bukan percobaan. Kenali calon sebelum maju untuk menikah. Kita ini manusia dan ingin menciptakan generasi, kita ingin menciptakan masyarakat yang rukun.

2. Tadi disebutkan bahwa perceraian itu halal tapi dibenci oleh Allah, apakah orang-orang yang bercerai itu juga dibenci oleh Allah ? Kemudian kalau terjadi perceraian, ada anak, upaya apa untuk membiayai membesarkan anak karena mantan suaminya tidak mau memberikan biaya ?
Orang-orang yang bercerai akan dibenci Tuhan apabila mereka tidak berupaya terlebih dahulu untuk menghindari perceraian. Seperti kita jangan dulu membuka pintu darurat pesawat sebelum keadaannya mendesak. Jadi kalau menggampangkan perceraian itu dibenci Tuhan. Lalu, mengenai anak bagaimana ? Itu problem terjadi jika perceraian tidak dilakukan secara baik-baik. Anak itu kan bukan anak ibu, itu anaknya bapak, membawa nama bapaknya. Jadi bapak musti membiayai anaknya. Kalau cerainya baik-baik, mantan isterinya akan tetap dianggap sahabat, paling tidak dia dianggap orang lain. Orang lain saja harus dia bantu, apalagi mantan isteri itu adalah ibu dari anak bapak, dia harus bantu. Persoalannya adalah karena perceraiannya tidak mengikuti tuntunan agama. Bercerai dengan bentrok, maki-makian, membawa dendam. Begitu juga dengan si isteri. Jika perceraian yang terjadi mengikuti tuntunan agama, pasti suami mau memberikan biaya untuk anaknya, pasti hubungan akan tetap baik, hanya sudah bukan hubungan suami isteri lagi.

3. Ada satu keluarga yang mempunyai anak angkat yang sudah cukup besar disamping ada 5 anak kandungnya. Isterinya baru tahu bahwa dia berhubungan tidak normal (pria-pria) dengan anak angkatnya tersebut. Isterinya mengusir anak angkatnya ini, tapi oleh suaminya anak angkatnya ditampung di suatu tempat, sehingga suami masih berhubungan dengan anak angkatnya tersebut. Lama kelamaan isterinya menuntut cerai, karena suami tidak mau dan dia masih sayang dengan isterinya, bagaimana dengan kejadian ini ?

Apa yang dilakukan oleh suami itu sangat terlarang dan terkutuk oleh agama, jelas kalau isteri tidak setuju, dan memang mustinya tidak setuju dengan kebiasaan suaminya. Hemat saya, sangat bisa dibenarkan isteri menuntut cerai. Kasusnya bisa dilaporkan ke pengadilan agama. Walaupun dia cerai, saya khawatir hubungan suami yang tidak normal masih terus berlanjut. Sikap ibu ini sangat wajar apalagi jika ingin memelihara anak-anaknya yang kandung disamping memelihara dirinya dari pengaruh suaminya yang buruk itu.

4. Ada isteri sudah bercerai karena suami selingkuh. Tapi suami masih sering datang ke rumah mantan isterinya dan masih menuntut hak rumah bila rumahnya dijual ?
Kalau suami datang dengan terhormat, dan ada orang yang melihat, itu mirip seperti kedatangan seorang tamu. Ini masih dalam batas-batas agama, asal jangan berdua-duaan, karena kalau sampai berduaan bisa timbul yang bukan-bukan. Jadi hubungan masih tetap baik. Soal rumah, rumah itu hak suami ataukah hak isteri ? Rumah itu hak isteri. Ada ayat Quran yang berkata dalam QS. Ath-Thalaq (65) ayat 6: “berikanlah mereka tempat tinggal”. Jadi sebenarnya orang yang dicerai, ada yang memperbolehkan dia menuntut rumah pada suaminya. Bukan sebaliknya, hak isteri, lantas suami mau minta. Bisa-bisa saya (pak Quraish) berkata, dia berkewajiban menyiapkan rumah untuk isteri yang diceraikannya, jangan sebaliknya.

Kesimpulan :
1. Perceraian adalah sesuatu yang sangat dibenci Allah, perlu dihindari sedapat mungkin.
2. Kalaupun terjadi perceraian secara terpaksa, maka itu bukan berarti hubungan mantan suami isteri menjadi hubungan permusuhan, tetapi tetap hubungan yang baik. Saling menyebut dan mengingat-ingat kebaikan-kebaikannya, saling menyebut jasa-jasanya sehingga tidak terjadi kekeruhan diantara mereka atau antar keluarga mereka. Wallahu a’lam. (Kiriman Putri Rahayu Gen XVI)

 

125 responses to “Perceraian, Halal Tapi Sangat Dibenci Allah

  1. joni

    26 Januari 2011 at 8:43 am

    saya menghormati semua pendapat orang…karena perbedaan bukan membuat perpecahan tapi perbedaaan pendapat membuat persatuan dengan menghormatinya…
    bagi saya CERAI DIBENCI ALLAH..ALLAH adalah pasti YA diatas IYA …TIDAK diatas TIDAK…jadi yang dibenci ALLAH sudah pasti tidak HALAL..jika dikata HALAL berarti itu menurut pemikiran manusia..disini dikatakan yang bilang HALAL bukan ALLAH berarti itu bukan kehendak ALLAH (karena bukan sesuai FIRMANNYA) bagaimana jika ada orang mau cerai..??? DIA SANGGUP…MEMBUAT MUKJIZAT , jika kedua suami istri BERSERAH DAN PERCAYA kepada DIA..DIA sanggup melakukan MUKJIZAT PERCERAIAN TIDAK AKAN TERJADI,,, kedua suami istri dekat dengan TUHAN, merasakan HADIRATNYA..SBAB DIA SUNGGUH BAIK dan TIADA YANG MUSTAHIL BAGI DIA, SEBAB RANCANGANNYA BUKAN RANCANGAN KECELAKAAN TAPI RANCANGAN DAMAI SEJAHTERA

     
    • salwintt

      8 Februari 2011 at 11:27 am

      trims… hidup tidak untuk menghindari masalah, tapi berlatih dan mencoba untuk mengurai benang yang kusut, jangn coba-coba hidup jika hanya ingin menghindar dari masalah, Islam-lah “figur” penyelemat

       
    • haryanti

      13 Juni 2015 at 12:32 pm

      Alhamdulillah… Benar tuh joni…Allah selalu memberikan taufik & hidayahny untk orang yg mau memperbaiki rumah tanggany & belajar dari kesalahan yg sebelumny… Amien

       
      • salwintt

        21 Agustus 2015 at 10:15 pm

        karena pengalaman masa lalu adalah guru yang sangat berharga

         
  2. newnine

    6 Maret 2011 at 11:54 am

    betul perceraian adalah hal yg tdk mudah…apalagi bila kita mengingat orangtua…mertua….keluarga besar…yg semuanya akan ikut ‘terluka’ dengan adanya perceraian….
    Tapi sampai kapan sebuah hati bisa bertahan dengan pernikahan tanpa cinta….tanpa ada kata2….

     
    • salwintt

      7 Maret 2011 at 7:58 am

      Pekerjaan halal, tapi dilaknat Allah adalah perceraian, jadi perceraian itu boleh jika memang sudah tidak mungkin dipersatukan kembali, terima kasih kunjungan dan tanggapannya

       
  3. Nurfaizin Failika

    8 Maret 2012 at 8:18 pm

    Subhanallah..ilmu yg sangat bermanfaat…syukron

     
    • salwintt

      15 Maret 2012 at 10:59 pm

      Amiiiin… FINE…

       
  4. Harry

    20 Maret 2012 at 9:46 am

    Islam telah menyiapkan rambu2 ini jauhh dari yang kita fikirkan… dikatakan halal disini kalau menurut saya adalah… islam sangat menghormati hak-hak permpuan dan laki-laki… dikatakan perbuatan yang paling dibenci menurut saya adalah semoga kita senantiasa bisa untuk menjaga rumah tangga kita dari hal tersebut…

     
    • salwintt

      21 Maret 2012 at 1:07 am

      setuju…

       
  5. Amat arief

    29 Maret 2012 at 7:25 am

    Sayah juga sering cekcok sama istri dan benci tpi saya coba menguasai emosi karna takut menimbulkan kata2 perceraian yang sangat di benci ALLAH.
    Buat temen2 yg sudah berumah tangga. Jagalah dengan baik2 dan jangan sampai bercerai.

     
    • salwintt

      29 Maret 2012 at 10:13 pm

      amiiiin…

       
  6. puyi

    15 Januari 2013 at 11:21 am

    Jika saya mengalami kasus nomer 3, tetapi dengan bukti sms mesra dan penyakit sipilis, bukan melihat secara langsung. apa yg harus saya lakukan. Kami sudah punya 2 anak, dan keluarga suami melarang cerai. Kasus ini terjadi 1 tahun lalu. Apa saya boleh minta contact untuk konsultasi?

     
  7. sandibumi

    7 Maret 2013 at 4:36 pm

    pak salwin, saya mau tanya. apakah cerai dalam pikiran itu sah, dalam arti membayangkan bahwa dia sudah bercerai. apakah sudah termasuk talak……

     
    • salwintt

      22 Maret 2013 at 8:42 am

      talak akan jatuh jika diucapkan (ikrar) jika hanya dalam hati belum jatuh talak, trims

       
  8. SilviMayarsi

    25 Maret 2013 at 1:20 pm

    assalammualaikum pak salwin…
    jika seorang suami dengan mudah saja mengucap kata cerai apakah itu tidak berkemungkinan jika sempat rujuk kembali akan mengulang hal yang demikian… bagaimana seharusnya sikap orang tua istri maupun orang tua suami dengan hal tersebut…

     
  9. Cy afifah

    2 Mei 2013 at 9:45 pm

    Astaghfirulloh..,Saya baru saja bercerai,smua karena tidak ada dukungan keluarga utk tdk bercerai.benar kata salwan.

     
    • salwintt

      24 Juli 2013 at 10:26 pm

      tkash

       
  10. kakau

    28 Mei 2013 at 4:30 pm

    Kalau di benci manusia tidak menjadi masalah, tapi kalau di benci Allah, apapun kebaikan yang kamu perbuat setelah itu tidak akan di tilik Allah.

     
    • salwintt

      26 Juni 2013 at 10:00 am

      betul, terima kasih

       
  11. wulan

    3 Agustus 2013 at 9:53 am

    saya mau tanya kalo cerai ada zakatnya jg gk.soalx ada teman saya yang bertanya…mank ada zakat cerai??

     
  12. ARDA

    16 Agustus 2013 at 10:33 am

    Maut, Jodoh, rejeki, sudah Allah yg tentukan, apakah perceraian juga sudah di tentukan Allah?

     
  13. Ayu

    1 September 2013 at 2:39 am

    Setelah sekian lama berpisah, 4-5-6 thn. Karna pekerjaan dan kemudia bercerai, apakah harus menunggu 3 bulan seperti yg di jelaskan harus melewati masa haid 3x kalau mau menikah lagi???? Atau tidak harus karna dlm wktu 4-5-6 thn gak kumpul kedua nya???

     
  14. Goezh

    25 September 2013 at 11:22 am

    Kata “BENCI” itu sinonim dengan kata “TAK SAYANG (TAK CINTA)” atau “TAK RIDHO”

    Dan ketika Allah memberikan persoalan rumah tangga kepada hambanya, sesungguhnya Allah sedang menawarkan “RASA CINTANYA” kepada hambanya. Oleh karenanya Allah akan menjadi murka ketika cintanya ditolak, dan hambanya lebih mencintai “bisikan Nafsu IBLIS”….memilih Perceraian, Inilah makna “Perbuatan halal tapi dibenci Allah” (Insya Allah)

     
  15. mulll

    8 November 2013 at 1:30 am

    saya punya seorang istri ,,saya sudah berusaha menyuruh kebaikan tapi selalu dia tidak menghiraukannya hati ini menjadi kesal yang ada malah satu sama lainnya bertengkar gara gara hal kewajiban apa yg harus saya lakukan?

     
  16. rahmatsudrajat

    24 Desember 2013 at 7:25 pm

    subhanalloh

     
    • salwintt

      9 Februari 2014 at 11:50 pm

      smg bermanfaat trims

       
  17. rahmatsudrajat

    24 Desember 2013 at 7:27 pm

    mohon bimbingannya

     
    • salwintt

      9 Februari 2014 at 11:50 pm

      ikuti sj nasehat org2tua kita trims

       
  18. rahmatsudrajat

    24 Desember 2013 at 7:28 pm

    mohon bimbingannya biar keluarga saya tetap utuh

     
    • salwintt

      9 Februari 2014 at 11:49 pm

      ikuti saja nasehat orgtua dan pr guru trims

       
  19. yovik suwarno

    26 Februari 2014 at 7:04 am

    jodoh,pati,rezeki ktentuan allah,kt cm sbgai plaksana dan prencana yg pnya kata pasti hnya allah,jd klw ada prceraian yg hrus trjdi itu wajar krn mm bner itu hal yg di benci allah yakinlah dia NYa maha pemaaf atas kslhan hamba2nya,krn sy prnh jlni kata ceraidan org lain tk kn prnh bs rasakan pedihnya bathin ini

     
  20. maria

    28 Maret 2014 at 7:18 am

    Bagai mana kalo seorang suami brkata pisah apakah itu trmaksud cerai? Karena ada orng ke3 tp tdk mau mengaku?

     
  21. ang

    29 Maret 2014 at 12:35 pm

    saya sdh mengucapkan talak (1), dan seminggu kemudian saya merujuk istri saya,dan saya berjanji akan memperbaiki RT kami,tp sampai hampir sebulan ini istri saya tdk mau plg kerumah kami, dan masih penuh dgn emosi, dan kembali membuka masalah yg lama,pertanyaan saya,apakah Rujuk saya sah,dan apakah yang harus saya lakukan sebagai suami?

     
  22. angg2014

    29 Maret 2014 at 1:06 pm

    Pak Salwint…
    beberapa minggu lalu saya mempunyai masalah keluarga, Istri dan keluarganya Marah besar dgn saya,dan krn emosi krn Istri sdh meninggalkan Rumah,dan saya tdk diberikan kesempatan utk menjelaskan semua,saya mengeluarkan kata TALAK,saya menyesali kemudian,dan seminggu kmdn kami RUJUK,tetapi hingga hampir 1 bln istri saya ttp tidak mau Pulang kerumah,dan kembali Emosi,padahal saya sudah berjanji akan memperbaiki semua…akar permasalahannya adalah kesalahpahaman,dan info dari rekan kerja yg membuat istri saya marah besar,dan saya sudah berusaha membuktikan semuanya pertanyaan saya
    1.Apakah TALAK dan RUJUK kami sah di Mata Allah ?
    2.Apa yanga harus saya lakukan sebagai seorang Suami ?

     
  23. b1lly parket

    19 April 2014 at 1:54 am

    kalo istri saya minta cerai karena malasah hati
    dan saya tidak mau mengabulkan nya bagaimana hukum nya?

     
  24. erlina

    25 April 2014 at 9:24 am

    Gimana hukumnya jika suami menelantarkan anak dan istri nya??? Apa yang harys saya lakukan???

     
    • salwintt

      24 Mei 2014 at 9:34 pm

      hukum suami, doas. jika tidak ditemukan solusi, silahkan pikir2 untuk minta ditinggalkan saja secara resmi

       
  25. gina ayu s

    30 April 2014 at 1:18 am

    seorang istri hanya bs pasrah dengan apa yang sudah diputtuskan suami, yaitu perceraian…. sakit memang tp aku jg tidak mungkin menyungkur untk tidak diceraikan…. menjadi jjanda adalah mimpi buruk tp ini jalan yang dipilih suami… haaahhhh sakitt

     
    • salwintt

      24 Mei 2014 at 9:32 pm

      sabar, ada hikmah dibalik cobaan ini

       
  26. dalam sedihku

    3 Mei 2014 at 9:48 am

    Astargrfirulloh alazim tidak ada yg menginginkan perceraian, apabila kita melihat dr sudut pandang yg positif, namun terkadang ada sesuatu maslh yg diluar rasio kita, khususnya umat muslim subhanallah allah maha besar, tiada daya dan upaya hanya berserah diri padanya….,allah membenci perceraian, namun ingat perceraian yg tidak beralandaskan islam, jelas adanya disurat an nisa dan disrt al maida,dan ingat
    “wanita” jgn la kalian lupa atas khodrat yg diberikan pdmu, kmi pun sbg laki laki tdk akn menyia nyiakanmu,ini yg tercnth dikhidupan klrgku sendiri apakah pantas seorang istri menampar suaminya dihadapan orng tuanya, apapun alasannya apakah yg perceraian yg seperti ini dibenci allah sawt,untk penegak emansipasi wanita kau bknla seorang muslim apabila seorang istri melakukan tindakan quyus kpd suami berlandaskan emansiapsi wanita, nausubillah,perceraian yg dibenci allah sawt perceraian yg tidak bertanggung jawab dlm hal apapun.amin

     
  27. dalam sedihku

    3 Mei 2014 at 10:03 am

    Terkadang perceraian memang lebih baik dilakukan untuk menghindari perbuatan yg tidak diinginkan.tetapi lakukanlah dulu muasabah (intropeksi diri),kmudian perbanyakla shlt malam lakukan shlt istiharoh, bnykla dalm memuji beryukur dan bertanya dgn ahli ibadah,kemudian bukalah kitabullah dan perdalam sunahnya, subhanallah alah maha suci maha besar,allah tidak akn menguji seorang hambanya apabila hambanya tidak akan mampu melewatinya,yg harus diingat tanggung jwb kita kpd anak. kita karena bekas istri ada bekas suami ada namun bekas anak tidak la ada dan ingat anak yg soleh adalah tangga dirimu menuju surga dan menghalangimu dari panasnya api neraka, maaf om kl sy bnyk berbicara krn inilah yg kelrga sy alami salamun alaikum

     
  28. ria

    5 Mei 2014 at 1:56 pm

    Assalamualaikum pak,
    Saya cekcok trus dgn suami smpai akhirnya kita berdua sepakat bikin surat penyataan berpisah yg msing2 kami tandatangani diatas materai, dengan ditandatanganinya surat sepakat cerai tsb oleh suami saya apakah artinya telah jatuh talak suammi terhadap saya? Mohon penjelasannya via email krn hal ini membingungkan saya.

    Terima kasih.
    Wasallam,
    Ria

     
  29. halimah

    22 Mei 2014 at 11:35 am

    Tolong sarannya.. sya sring brtngkar dgn suami,bhkan dlm sminggu tdk prnah tdk ada prkelahian.. sya sadar sya punya kkurangan dia jg sprti itu.. nmun bkan it mslah yg trbesar,maaf sbelumnya dia snang skali nnton video mesum dn mngkonsumsi barang haram sprti sabu sabu dn sjenisnya,sdh brulang kali dia lakukan it namun msih sya maafkn dn mmberikan dia ksempatan nmun blakangan ini dia ketahuan lgi mngkonsumsi barang hram it lg… hati ini mrintih rasanya sllu dikhianati.. lalu sbgai istri yg hrs sya lakukan.. seringkali trpintas dibenak sya ingin mnggugat cerai krna hal trsbut bahkan org tua sya pun mndukung,tpi sya msih memikirkan bgaimana nasib anak kelak.. dia msih mmbutuhkn figur seorang ayah,usianya baru mnginjak 2thn..

     
    • salwintt

      24 Mei 2014 at 9:28 pm

      masa Allah berat cobaan yang anda hadapi, solusi dari saya coba konikasikan bersama keluarga dan orang-orang terdekat dulu, terima kasih

       
  30. Putrie

    4 Juni 2014 at 2:48 pm

    Assalammualaikum. mohon sarannya. suami sy bersikukuh ingin menceraikan sy, alasannya selama 8thn menikah, bila ada salah paham kami sering berdebat dan mengeluarkan kata2 yg menyakitkan (tp bukan kata2 kotor atau kasar). 2 minggu lalu, sy tau bahwa dia menjalin hubungan dg teman kantornya, dan suamipun sdh mengaku hubungan itu sdh terjalin selama 8 bulan. menurut suami sy, dia tertarik wanita lain karena sering sakit hati oleh saya. dalam hal ini sy sdh minta maaf dan ampun berkali2 tp suami sy tetap akan menceraikan sy. sy tidak mau karena anak2 msh kecil2 dan butuh ayahnya. apa yg hrs sy lakukan agar perceraian tdk smp terjadi. kedua pihak keluarga kamipun saling menahan agar suami tdk menceraikan sy. ketika sy ajak utk berkonsultasi pada ulama atau ahli fiqih, suami selalu menghindar. apa yg harus sy lakukan? terima kasih byk sblmnya.

     
  31. ikhwan

    15 Juni 2014 at 1:17 am

    sudah 2 bulan saya tdk dinafkahkan suami,,suami saya kerja diluarkota,,saya tinggal bersama orgtua saya,,tapi suami tdk suka dgn kluarga saya,,bahkan saya diblg membela klrga saya,,memberi makan klrga saya,,sampai suatu hari dia ingin membawa anak kami tanpa ikut saya kerumah kluarga nya,,anak kami masi 1,5 thun..saya bingung,,selama ini saya juga merasa gk pernah dianggap istri olehnya,,masalah ku masalah ku,,masalah mu masalah mu,,seperti itu saya dibuat..sakit rasanya,,

     
    • salwintt

      10 Juli 2014 at 8:07 pm

      musyawarah sama keluarga, suami dan orangtua, seperti keluarga ada lebih baik hidup memisah dari orangtua, cari rumah atau kontrakkan, trims.

       
  32. Anonim

    25 Juni 2014 at 10:55 am

    Tolong diberikan solusinya,
    Sy menikah yg tdk direstui mertua, shingga mrk jd bahan mslh buat rmhtngga kami, ampir tiap hari kami bertengkar krn mrk, dan bkn krn itu sj suami dipengaruhi oleh mertua, dan sy pun sering tdk dinafkahi pdhl suami berpenghasilan cukup yg ternyata malah membiayai mertua. Saya udh ckp sabar, suami sy sering kabur ketika sy minta diperlakukan adil, hingga akhirnya sy minta cerai sm suami (krn emosi tdk tertahan), dan suami mengucapkan cerai sm sy lewat media sosial tp dia lsg minta rujuk, kemudian perceraian kembali dikatakan suami scara langsung dan sudah tanda tangan di atas pernyataan. Apakah sah atau tidak cerainya? dan termasuk talak ke berapa? sy berusaha mempertahankan krn kami sdh mempunyai anak, yg kurang suami sayangi dan tdk mertua sayangi.

     
    • salwintt

      10 Juli 2014 at 8:45 pm

      berat nian beban yang anda hadapi. kasus anda sudah jatuh talak satu. artinya kalau mau rujuk harus menikah kembali, ada yang menikahkan dan 2 saksi. kalau jatuh talak 3, baru bisa menikah kalau si isteri menikah dengan laki2 lain dan berhubungan suami isteri, cerai dan baru boleh nikah pada mantan suami pertama. berusahalah rujuk dan damai kembali. jika nanti terulang lagi penderitaan seperti yang anda ceritakan, hemat saja tinggalkan saja dia. hidup di dunia mencari kedamaian dan ketengan, mengapa harus setiap hari ribut sama suami dan mertua. wallahu ‘alam trims.

       
  33. sony

    1 Juli 2014 at 9:36 am

    Bila perlu laporkan ke BNN agar mendapatkan rehabilitasi dan semoga bisa menyadarkan suami anda

     
    • salwintt

      10 Juli 2014 at 8:46 pm

      terima kasih tanggapannya

       
  34. harsdy tawaang

    17 Juli 2014 at 7:43 pm

    saya ga mengerti apa maksud dan arti dari dibenci Allah…??? bgmn jika kita membenci seseorang dgn sangat, apa kita mau menegur atau menyapanya ??? melihat saja rasanya sdh ga mau kali ya….bgt jg jika Allah membeci, bahkan sampai menggetarkan singgasanaNya…..disinilah kita umat muslim yg memprediksikan dibenci Allah dgn prediksi yg baik utk dirinya saja….

     
    • salwintt

      26 Juli 2014 at 11:10 am

      kebencian Allah insya Allah akan sirna, jika kita segera beristighfar dan taubat.
      Dari Ubadah bin Shamit ra berkata : Rasulullah Saw hendak menyampaikan ketetapan waktu lailatul qadr. Karena ada dua orang sahabat bertengkar, berita itu tidak jadi disampaikan. Perbuatan buruk sehingga penetapan lailatul qadr diangkat dan penyebab terhalangnya keberkahan selama-lamanya.
      Rasul Saw bertanya “Maukah kamu aku beri tau amalan yang lebih baik dari shalat, puasa dan sedekah” Beritahulah kami. “Menjalin hubungan baik atar sesama adalah amalan yang paling mulia dan pertengkaran antar sesama adalah pengikisan agama, bagaikan pisau mencukur rambut, bersih seketika.
      Rasul bersabda “Siapa yang memutuskan tali silaturahim lebih dari tiga hari, kemudian ia mati dalam keadaan demikian, maka ia langsung masuk neraka.”
      Setiap Senin dan Kamis amalan manusia dibawa ke hadapan Allah dan dosanya akan diampuni, kecuali dosa dua orang uang sedang bertengkar. wallahu a’lam

       
  35. Tary

    20 September 2014 at 4:44 am

    Saya bingung mau pilih orang tua atau suami, orang tua ku membenci suamiku dan suami ku juga benci orang tua ku, orang tua ku membenci suami ku karena menjelek-jelek sifat orang tua ku kepada bulek nya dan suamu ku ndak bisa mendidi dan ndak bisa mendidik dan mem membimbing aku, dia disuruh datang kerumah ku ndak mau, dan aku ingin kembali padanya, sama orang tua ku di larang, aku harus gimana?..

     
  36. yetty

    24 September 2014 at 4:08 am

    Suami saya meminta cerai, sudah jatuh talak namun belum sampai pengadilan. Saya sudah berusaha agar suami memikirkan kembali karena anak2 kami, namun suami bersikukuh cerai. Pernikahan kami sudah 10 tahun, dtahun ke 5 pernikahan kami mengalami ujian, suami minta diberikan kesempatan, akhirnya kami tidak bercerai. Tp kali ini karena saya menemukan sms dia dengan wanita lain yg merupakan teman kantornya dengan sebutan suamiku tersayang, sayangku, cintaku, i miss you so much. Saya menanyakan hal ini namun suami tidak mau menjelaskannya malahan menjadi percecokan dan akhirnya suami minta cerai. Proses minta cerai dengan penemuan sms tersebut hanya 1 minggu. Kemudian saya menuntut hak2 anak2 saya, dia menyadari hal tersebut namun belum dititik sepakat mengenai nilainya. Apakah pernikahan ini bisa dipertahankan? Jika tidak apa saja yang dapat saya tuntut pada suami saya jika memangbtetap bercerai?
    Mohon pencerahannya. Terima kasih

     
  37. fadhila trisa pratiwi

    27 September 2014 at 10:49 am

    bagaimana besar bencinya allah kepada orang yg bercerai .. apakah sampai hari akhir ?

     
    • salwintt

      4 Oktober 2014 at 8:05 am

      tanpa batas waktu

       
      • kahar

        15 Juli 2015 at 12:07 am

        Ustad kalau keadaan berkelahi n marah dengan istri terucap kata cerai ap jatuh talak. Tp saya langsung menyesal n gak ad niat untuk cerai. Saya mencintai istri dan anak saya yg masih umur 5 tahun. Dan saya udah pernah di menikahkan ulang 2x. Tp kami belum pernah sidang di pengadilan agama. Apakah udah jatuh talak 3 . Gimana status saya ustad?

         
  38. ahmad

    16 Oktober 2014 at 11:30 am

    kalau istri pendusta , apa-apa tidak jujur , berhutang tanpa sepengatahuan suami,terlebih HP tidak boleh dipegang , semua dukung saya tuk cerai , saya sudah coba konfirmasi m a kluarganya klwarga smuanya mndukung , apa yang harus dilakukan , ne bukan pertama X , dan ini sudah berulang X . ntah ini cobaan atau azab bwat saya . . . aku kira menikahi anak yatim piatu,hidup berkah,tetapi ini mnjadikan saya hancur . sudah luar biasa perlakuan dia . . .

     
  39. ahmad

    16 Oktober 2014 at 11:33 am

    Gimana gan , saya sudah minta solusi dengan ustad , Klw tulang rusuk yang kita ambil sudah bengkok,susaH bwt tuk dilurusin, saya tidak tahan dengan sifat yang tidak jujur nya , semua tmna ,saya dibohongi ,memakai atas nama saya tuk pinjam uang . anak akmi masih kecil” . . tlong masukannya , apakah saya wajib menceraikannya . . . ???

     
  40. iin

    23 Oktober 2014 at 9:05 am

    Assallammualaikum,
    Baru bulan ini keluarga kami tertimpa musibah. Suami saya tanpa sepengetahuan saya berbisnis dngn temannya dgn memakai uang kantor, bisnis barang antik, Hidup saya hancur rasanya apalagi ketika org kantor suami dtg utk menagih dan mePHK suami sy. Saya usut ke teman suami rekan bisnis, ternyata merasa tdk mengaku malah saya hrs berterimakasih krn sbnarnya suami sdh diguna2/dibuat tumbal oleh bosnya dikantor & temannya sdh berusaha menyelamatkan . Masya Allah sy bingung, sy harus percaya & meminta bantuan kepada siapa? disisi lain sy harus melunasi hutang dgn menjual rmh & menggadaikan sertifikat rmh ortu. Tabungan suami pun kosong, suami tdk pernah memakai uang utk keperluan pribadi, apalg untuk istri & anak2nya.Semua gaji & uang yg dipake lgs disetorkan ke temannya. Seperti kena hipnotis, menyerahkan semua. Dan anehnya sampai saat ini suami saya merasa sakit tdk wajar. Saya bingung, kasihan anak2 tapi klo bersama trs, suami msh berhubungan dgn temannya.yg katanya berilmu. sy takut syirik, tp sy kepingin menyelamatkan anak2. sy harus bgm?

     
  41. iwan rizwan

    25 Oktober 2014 at 11:30 am

    maaf pak saya mau tanya apakah saya harus mempertahankan hubungan ini..dlu sbelum nikah istri saya pernah berbohong bisa ngaji,tapi setelah nikah ketahuan dia tidak bisa ngaji sama sekali terus saya maafin tapi dengan syarat dia harus menebusnya dengan mau belajar,tapi yg saya lihat dia nyantai pak dengan biasa saja,bahkan saya berani bayar dia untuk cari guru ngaji walau gaji paspasan karena saya udah sakit hati udah di bohongi waktu pacaran bagi saya agama no 1 walau saya juga banyak kekuranganya..bukan itu saja kami juga sering ribut kecil hampir tiap hari..hubungan saya dng mertua juga kurang harmonis orangtua dia juga sering ribut dirumahnya…kami ngontrak karena ngak mau kebwa suasana keluarga mertua saya,yg saya lihat kurang dlm agamanya..saya png istri saya bisa ngaji supaya berkah tapi istri saya susah untuk mau belajar saya sering mengajari dia tapi dia cepat kesal,,orangnya perasaan banget hal 2 kecil saja kadang jadi masalah..hubungan kami baru 1 tahun 7bulan dan kami blm dikarunia anak….saya bingung harus gimana???apakah dipertahanin atau cerai saja..apakah suatu hubungan kalau sudah tidak dilandasi cinta atau hanya rasa sayang saja hatus dipertahanin…

     
  42. nisa

    27 Oktober 2014 at 8:32 pm

    Assalamualaykum,
    mohon sarannya,masalah saya seperti ini.saya merasa tidak tercukupi secara lahir dan batin.saya adalah wanita karir dan suami saya pekerjaannya tidak tetap.
    sebenarnya saya tdk begitu masalah dgn hal tsb,tapi utk mslah kebutuhan batin sja itu tdk dicukupi oleh suami saya
    sehingga saya merasa kesepian dan tidak merasa punya suami.hal tsb membuat sy tersiksa.apakah saya bisa menuntut cerai dgn alasan spt ini.
    sudah sejak dulu,tpi sy selalu mencoba utk kuat krn kami sdh memiliki 2 anak.

     
  43. rony

    9 November 2014 at 11:16 am

    tolong bagaimana solusinya.
    saya mempunyai seorang teman kerja, dia sudah menikah selama 3th lebih dan belum dikaruniai seorang anak. tetapi seiring berjalan waktu istri semakin stress karna ingin sekali punya anak sampai kedokter dan alternatifpun tetapi blm ada hasil. sampai akhirnya teman saya memergoki dia selingkuh dengan pria lain, dan juga sudah menjalin selama 2bln. yg mau saya tanyakan adalah bagaimana solusinya, apakah memang harus bercerai sedangkan keluarga kedua belah pihak sudah sangat dekat sekali dan teman saya pun tidak ingin merugikan dan membuat keluarga kecewa. karna biar bagaimanapun teman saya msh cinta dgn istri dan istri jg msh cinta hanya saja istrinya hilaf karna stress.. mohon solusinya apakah memang harus bercerai atau mereka msh bisa melanjutkan..? sekian,tks

     
  44. nomor cantik im3

    22 November 2014 at 4:17 pm

    Ada banyak alasan yang kerap dijadikan dasar sepasang kekasih untuk memutuskan menikah, begitu pula ketika dalam perjalanannya ternyata banyak ujian dan cobaan yang mungkin saking terasa beratnya membuat pasangan itu kemudian seolah menyerah lalu memutuskan untuk bercerai. Namun jika saja pasangan itu dari awal sudah membuat pondasi kuat untuk membangun rumah tangga yang mana satu-satunya dasar adalah karena Allah, maka ketika kemudian timbul keinginan untuk bercerai, kalaupun hmemang terpaksa harus dilakukan, maka lakukanlah karena Allah juga, dalam artian, perjuangkan sebisa mungkin untuk menghadapi cobaan seraya tidak lupa berpasrah diri menyerahkan keputusan terakhir hanya kepada Allah. Niscaya, In sha Allah apapun yang memang harus terjadi, jadikanlah itu dikarenakan memang kehendak Allah.

     
  45. princess

    19 Desember 2014 at 1:20 pm

    saya seorg istri yang selalu didzolimi oleh suami saya. sejak menikah saya baru tahu sifat2 suami yg sangat kasar tidak penah menghargai istri. dan saya yang selalu menajdi tulang punggung keluarga. tetapi suami selalu mendholimi saya. perkawinan kami sdh hampir 4 thn. anak usia 2.5 thn. saya merasa bersalah terhadap anak saya. krn jika suami marah memaki2 saya didepan anak kami. saya ingin mengajukan gugatan cerai. kira2 bagaimana posisi saya apakah akan terkabulkan.

     
  46. santi

    20 Desember 2014 at 9:36 am

    Saya menikah karna paksaan(d jodohkan oleh ortu)…n saya tdak mmpunyai rasa apa apa dngan suami saya.

     
  47. febrey

    25 Desember 2014 at 11:07 am

    Kami masih muda..talak itu terpaksa saya ucapkan dlm keadaan emosi..
    Keluarga kami kecewa
    Watak kami sama2 keras
    Saat ini kami mnjalani masa iddah, dmn saya mngharapkan pelajaran yg berarti utk kami kedepannya..
    Kami msh saling mencintai..dan krn cintanya kpd anak, saya memiliki harapan utk rujuk..tetapi istri tdk mau..krn trauma dg kjadian ini…
    Apa yg hrus sy lakukan…?

     
  48. ifan

    2 April 2015 at 3:40 pm

    Bagaimana jika istri terbukti berselingkuh? Apakah Allah akan tetap membenci perceraian padahal seorang istri harus menjaga kehormatannya di depan laki2 lain yg bukan muhrim,terimakasih atas tanggapannya

     
  49. rangga

    10 April 2015 at 1:24 am

    Gimana sama istri mengkonsumsi barang terlarang? Makanya dihadapan anak pula. Apa musti kita mempertahankan hubungan pernikahan untuk menghindari kebencian Allah?

     
  50. wahyudin

    12 April 2015 at 1:26 am

    yang di benci itu perbuatan cerai atau manusia yang bercerai.

     
  51. awi

    13 April 2015 at 8:53 pm

    jika istri sudah tidak ingin dijadikan istri karna kesalahan suami…tapi suami tak ingin menceraikanya…. walupun semua hinaan dan umpatan sudah terurai dari mulut istri…apa tambaksari suami lakukan.????

     
  52. doni

    20 Juni 2015 at 7:09 am

    Saya sudah bercerai mempunyai anak tiga dan mereka semua bersama ibunya ( mantan istri ), saya sudah menikah kembali dengan janda membawa 2 anak (yatim) usia remaja. Saya ingin hubungan suami istri yang akur sakinah mawadah warohmah dengan membawa istri setelah menikah untuk berumroh dan Alhamdullilah istri sebelumnya tidak berhijab saat ini sudah berhijab, kedua anak angkat yg malas sholat dengan adanya saya sudah mulai rajin sholat. Yang menjadi kendala adalah saya sulit sekali mendapat izin dari istri untuk bertemu dengan anak kandung saya,istri cemburu dengan mantan istri yg belum menikah sehingga saya di persulit untuk menemui anak2 secara berterus terang, sehingga saya bertemu di sela hari kerja. Apakah saya berdosa sembunyi2 menemui anak ? istri sering mengajak bertengkar karena masalah saya membicarakan anak kandung dan minta bercerai, saya di minta memilih istri atau anak kandung. kadang saya merasa lelah menahan emosi karena secara jujur berulangkali saya katakan hanya demi anak2 yang masih kecil karena anak kandung saya tiga terakhir usia 5 tahun yg masih ingin dekat dengan saya. dulu cerai saat si kecil usia 3 tahun.

    Mohon pendapatnya apakah sebaiknya saya bercerai atau pertahankan rumah tangga dengan mengorbankan perhatian ke anak kandung saya.

    Terimakasih

     
  53. arif

    20 Juni 2015 at 5:02 pm

    asallamu’alaikum wr wrb. saya mau menanyakan ,istri saya mengajukan gugat cerai di pengadilan agama,saya sangat mencintai anak dan istri saya tetapi karena ada campur tangan dari pihak ke tiga(keluarga istri dan mertua saya) dan saya belum juga mendapatkan pekerjaan yang layak saya sudah dianggap gagal dalam membina rumah tangga saya. apa yang harus saya lakukan,saya juga pernah berirkar bahwa saya tidak akan mengucapakan talak untuk istri saya karena saya sangat menyayangi dan mencintai keluarga yang saya bina,apakah dengan saya tidak mau mengucap talak ke istri saya saya akan berdosa pak? bagaimana menyadarkan istri saya supaya selalu bersyukur dengan rizki dan nikmat Alloh pak? saya juga minta diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan mempunyai masa depan untuk keluarga tp tidak digubris?

     
  54. Widya

    7 Juli 2015 at 9:51 pm

    Jika suami tdk ingin terjadi perceraian tetapi istrinya yg menceraikannya apakah si suami akan dibenci allah juga?

     
  55. kahar

    15 Juli 2015 at 12:01 am

    Ustad kalau marah n bertengkar dengan istri terucap kata cerai ap jatuh talak. Tapi saya tidak bermaksud untuk berpisah. Dan menyesal .
    Saya masih sangat mengharapkan menjalin hub keluarga dengan anak n istri

     
  56. Nietha

    21 Juli 2015 at 1:30 am

    Maaf curhat.sekalian minta solusi.
    Sy sangat benci sekaligus sangat cinta suami sy.
    Km pux prbedaan pendapat ttg mengasuh anak .dia slalu mengajarkan hal2 yg tidak baik.pdhal ank sy sudah umur 23 bln.umur anak2 belajar meniru mengingat.sy sering mengingatkan bhwa it tidak baik.mlah dia balik marah kdang smpai memukul.
    Dan kalau sya menasehati dia tidak trima.dia slalu brpegang teguh sm ucpan dan pemikiranx. Trlintas dibenak sya ,untk brcerai.krna ortu dan keluarga suami mendukung suami bhwa hak suami menyuruh 2 dan mendidik sesuai fikiran dan kehendak suami..rasahati sdh tidak kuat.tp mau melangkah pergi tidak mau.kasian putra sy bgaimana hdup tnpa ayh kandung.sy hrus bgaimana?kalau ortu sy pun sdh tidk mau menau .krn mslh klurga g boleh dicurhatin ke ortu menurut mereka

     
  57. Matahatikitatours

    21 Juli 2015 at 9:58 pm

    Asslammualaikum…..saya mau tanya… kalau pernikahan atas dasar perjodohan dan sebenarnya sudah ditolak tapi tidak kuasa untuk menolaknya karena keadaan yang tidak memungkinkan……..dan akhirnya harus melaksanakan juga pernikahan tersebut tetapi setelah pernikahan tersebut akhirnya diputuskan untuk bercerai (ini dari pihak laki2 yang akan menceraikan istrinya) karena si wanita tidak sesuai dengan petunjuk yang didapat dari istikhorohnya……….mohon petunjuk………..wassalam mualaikum

     
  58. jiwo mahardika

    29 Juli 2015 at 1:53 pm

    Subhanallah, Assalamualaikum ustadz, saya sering kali mengucap cerai karena emosi dan kebodohan saya mengenai ilmu syari, saya baru tengah menekuni untuk mengkaji, ada beberapa hal pertanyaan yang ingin saya konsultasikan, mengenai talak, ustadz mengatakan

    ‘Jadi kalau suami begitu marah sehingga berkata cerai, namun kalau tidak ada saksinya masih tidak jatuh cerai. Begitu sulitnya syarat terjadinya perceraian. Dalam agama juga berkata demikian, ada orang yang tidak bisa kuasai dirinya, mata gelap sehingga berkata cerai, itu dianggap tidak jatuh perceraian.”

    saya ingin bertaubat dan memperbaiki pernikahan saya dengan istri sesuai tuntunan, tapi hati kami terus ada keraguan mengenai status pernikahaan kami, saya sudah lebih dari sekali secara emosi mengucap cerai terhadap istri, dan saya belum mengetahui mengenai tuntunan tentang talak, apakah jatuh talak saya terhadap istri,

    kami berdua mau bertaubat dan saling memperbaiki diri, apakah kami masih sah dimata Allah SWT sebagai suami istri?

    bolehkah saya meminta kontak ustad, ada beberapa yang ingin saya tanyakan secara pribadi kepada ustad.

    terima kasih banyak atas waktu ustad. Barakallah fik

     
    • salwintt

      18 Agustus 2015 at 11:19 pm

      Waalaikumsalam ww. Terima kasih. Alhamdulillah kadar iman anda sedang meningkat. Semoga terus membaik. Banyak ustad di sekeliling anda yang juga mampu memberi solusi permasalahan anda. Saran saya temui saja mereka dan mintalah fatwa kepada mereka. Maaf dan terima kasih.

       
  59. aini

    4 Agustus 2015 at 3:14 pm

    saya mau bertanya klo suami setiap marah dy bilang cerai apa jatuh talak tp yg saya baca tdi artikel na klo tdk ad saksi jg tdk sah talakna, tolong beri jawaban kesaya, trims

     
  60. aini

    4 Agustus 2015 at 3:18 pm

    saya mau bertanya lg suami bilang cerai dalam kondisi marah dan dy mnt rujuk lg seblm masa idah, yg saya tnya khn apakh klo suami bilang cerai lg trus rujuk lg apa kmbali tdk ada talak klo dy mnt cerai lg ap kembali seperti semula menjadi talak satu..

     
  61. Ratna wati

    25 Agustus 2015 at 11:05 am

    Di Alkitab, Tuhan Berfirman: Matius, 5 : 37 “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. u Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat”

     
  62. syahrin

    2 September 2015 at 11:03 pm

    Allah hanya benci pada perbuatan cerai bukan orangnya. Dalam Q.S Al ahzab; 40 ada termaktub kata sarahan jamila (pisah baik-baik). Ingat ! Islam bukan termasuk agama yg melarang perceraian. Cerai adalah jalan keluar yg baik diantara seburuk-buruknya jalan keluar. Pernikahan yg berakhir pada pembunuhan (ket: salah satu Dosa Besar) jauh lebih rusak dari perceraian. Nabi Ayyub yg sakit dan jatuh miskin saja ditinggal cerai sebagian isterinya. Zaman akhir akan ditemukan lelaki yg patuh istri, tapi durhaka pd ibunya. Maaf cerai juga harus dibahas dari berbagai sisi. Luka tubuh ada harapan sembuh, luka hati kemana obet hendak dicari. Moga Allah menjadikan pernikahan yg dgn niat ibadah dan cari ketakwaan lestari dan terjaga dari bisikan syaiton.

     
    • salwintt

      4 September 2015 at 10:43 pm

      Amiin, terima kasih atas tambahan infonya

       
  63. wizamisasi.com

    14 September 2015 at 8:56 pm

    Nice share gan,moga ditahun2 yang akan datang kasus perceraian tidak ramai dan populer seperti taun kemaren

     
    • salwintt

      17 Oktober 2015 at 7:38 am

      amiin…

       
  64. ana

    15 Oktober 2015 at 1:05 pm

    assalamualaikum.wr.wb.
    sya sdh talak 2 dgn suami dan masih dalam masa iddah suami meminta rujuk,namun orang tua saya tidak mengizinkan dan bahkan mengutuk..karna penyebab perceraian kami adalah suami saya berselingkuh.dan akhirnya suami menyadari khilafnya.dan ingin rujuk.tapi keadaan suami sekarang sedang menganggur karna PHK yg disebabkan jarang masuk kerja karna sering menemui selingkuhannya.saya harus bagaimana ya ustadz..???
    saya tidak ingin melakukan kesalahan yang mungkin membuat Allah murka.

     
    • salwintt

      17 Oktober 2015 at 7:58 am

      Wassalam ww. terima kasih. Sungguh lembutnya hati mbak Ana, sudah jelas suami selingkuh tetap sabar. Terbukti kasih orangtua itu sepanjang masa. Sampai kapanpun mereka tidak rela anaknya menderita. Sehingga wajar mereka tidak sudi anaknya terulang ‘menderita’. Keputusan mutlak di tangan mbak Ana sekarang. Saya hanya mengingatkan pesan Rasulullah SAW, jika isteri kedapatan terbukti selingkuh tanpa ikatan pernikahan, wajib diceraikan. Demi kebersamaan, hal itu juga pantas bagi seorang isteri. Telaah dulu lebih mendalam, mungkinkan suami mbak bisa tidak mengulangi kekhilfannya. Jika yakin bisa, rujuk salah satu solusi. terima kasih

       
      • nda

        13 Januari 2016 at 4:28 pm

        Bantu saran … Sy merasa di bohongi oleh suami saya. Berawal di akhir des, sy mgkn di tunjukan dgn cr meliha hp suami. Dimana akhirny ketawan jg kl dia tlh nikah siri dgn seorang ustadzah dan itu sdh dijalaninny selama hampir setahun. Dan itu baru ku ketahui dgn aq mencari tau sndr. Aq sgt sakit sedih gemetar campur aduk. Awalny dah ku maafkan. Tp ampe skrg ingatanku ttg hub mereka ga hilang2 jg. Skrg aq ingin cerai tp suamiku ga mau menceraikanku. Tp aq ga kuat . mohon saran Apa yg harus ku lakukan yaa..

         
      • Amir

        7 Februari 2016 at 1:11 am

        Mohon bimbingannya:
        Saya dan istri sama2 keras kepala, kami sering bertengkar hanya karna hal sepele. Istri saya sering saya tegur kerena lalai mengurusi rumahtangga, soalnya istri saya lebih mengutamakan bermain gadged. Keluar rumah tanpa se-izin saya. Dan jika saya tegur mulutnya selalu menjawab dg kata2 kasar, dan saya sering respon dengan membanting barang di rumah. Istri saya sering curhat ke orangtuanya dan teman2nya. Apakah istri saya termasuk durhaka pada suami atau saya yang salah membimbing…? Trims

         
      • fytri

        19 Maret 2016 at 4:43 am

        Suami sy sdh sering sekli bilng cerai .. pernh jg dia bilng gini kalau sj orng tua kmu msh hidup sdh aku balikin kmu ke mereka .. apa kh itu bisa dianggap talak .. karna tdk ada saksi ? Persoalan makin menumpuk karna dia sering sekli mengucpkn kata2 kasar … dan sampai sekrng pun sy sdh tdk diberi uang bulanan …walaupun kmi msh serumh tp sdh hmpir 6 buln pisah ranjang ? Dan akhirny sy memutuskn utk pisah dr dia .. karn jujur sy sdh gk ada perasaan apa2 sm dia .. mungkin karna bnykny persoalan yg melandasiny .. tp dia gk mau menceraikn .. malah menyuruh sy yg mengurus perceraian itu … pertanyaan sy .. perkataan dia yg berulng2 (walaupun dia gk mengakuiny) soal cerai apa bisa dibilng sdh jatuh talak ? Dan apakh salh jika sy menginginkn pisah dr dia ?

         
      • yolanda

        19 Maret 2016 at 3:54 pm

        Assalamualaikum.pak.ustadz. ini pepengalaman saya . Karna saya sendiri gak tahu harus. Bagaimana . Saya sudah2 tahun menikah dengan pria yg sangat saya cintai.
        Saya tinggal sama mertua karna suami saya kerja di luar kota dan jarang pulang . Belkangan ini konflik rumah tangga banyak akibat saya sering bertengkar dengan adik adik ny . Saya udah sering minta ma dia dengan mengontrak rumah . Tapi dia gak per na mau.mertua dan ipar sering memempengaruhi suami agar suami benci dan menceraikan saya . Dan suami pun mau menceraikan saya . Sungguh saya sangat sakit dan terkejutnya. . Saya mempunyai bayi yg masih 11 bulan. Dalam lubuk hati saya terdalam saya gak mau perceraian itu terjadi . Kasihan anak . Sejak bayi sering di tinggal gak per na jumpa sama ayah ny . Masa baru 11 bulan harus kehilangan ayah ny. Memang kkeluarga saya gak setuju saya sana dia dulu . Karna dia adalah . Pemakai shabu shabu, pejudi, pemabuk,dan suka main perempuan. Tapi saya bersikeras untuk bersama ny .. sering Saya tahu dia selingkuh tapi saya memaafkan . Saya gak tahu harus bagaimana mohon bantuan pak ustad .
        Wasalam

         
  65. kampus autocad

    26 November 2015 at 2:18 pm

    ingatlah apabila hidup dengan benci allah,, hidupmu takkan tenang,,

     
  66. nia

    8 Desember 2015 at 6:19 pm

    Assalamualaikum.. Bismillah.. Saya juga mengalami hal tersebut.. Di hadapkan dengan perceraian.. Namun bukan saya yg menghendaki perceraian tersebut melainkan mantan suami saya… Dia meninggalkan rumah.. Meninggalkan saya dan anak kami… Dia menceraikan saya dengan alasan tidak lg syg apa lagi cinta… Dengan bangga nya dia meucapkan kata itu… Apakah saya termasuk dalam org yg di benci Allah? Karena saya termasuk dalam perceraian tersebut? Jujur saya takut apabila Allah berpaling dari saya…

     
  67. Didik Masduki

    28 Desember 2015 at 9:18 pm

    Assalmu’alakum wr-wb
    Ustad saya menikah 10thn belum di karuniai anak. dan pada tahun ke 10 istri saya mengajukan talak cerai kami pun resmi bercerai tp istri sy belom siap sy tinggal. selamat 2 tahun saya bertahan dan sempat akan menikah resmi lagi hingga akhirnya istri sy punya pandangan laki2 lain dan sudah sering keluar bersama.
    oh ya setelah kami bercerai kami mengasuh seorang anak dgn harapan kami bisa bersatu lagi.
    tapi akhirnya mantan istri saya memilih laki2 lain….
    bagaimana menurut ustad…. saya sudah bertahan selama2 thn..
    layakkah sy meninggal kan nya…

    maturnwun Ustad.. mohon maaf

     
  68. zine

    3 Januari 2016 at 9:55 pm

    assalamualaikum.wr.wb.
    saya tinggal jauh dari keluarga -+ 3th yang lalu, tahun ke 2 saya merantau saya dapat berita bahwa isteri saya berselingkuh karena saya gak punya bukti saya diamkan, 3 hari yang lalu saya dapat sms dan telpon yang mengatakan isteri saya telah berzina , pada awalnya isteri saya tidak mengaku, tetapi esok harinya dia telpon dan mengatakan bahwa apa yang dikatakan penelpon benar…(serasa copot seluruh tulang saya mendengar kabar itu) apa yang harus saya lakukan jika bercerai di benci Allah…hati dan perasaan saya sudah tersakiti

     
  69. nda

    13 Januari 2016 at 4:29 pm

    Bantu saran … Sy merasa di bohongi oleh suami saya. Berawal di akhir des, sy mgkn di tunjukan dgn cr meliha hp suami. Dimana akhirny ketawan jg kl dia tlh nikah siri dgn seorang ustadzah dan itu sdh dijalaninny selama hampir setahun. Dan itu baru ku ketahui dgn aq mencari tau sndr. Aq sgt sakit sedih gemetar campur aduk. Awalny dah ku maafkan. Tp ampe skrg ingatanku ttg hub mereka ga hilang2 jg. Skrg aq ingin cerai tp suamiku ga mau menceraikanku. Tp aq ga kuat . mohon saran Apa yg harus ku lakukan yaa..

     
  70. Deena

    29 Februari 2016 at 12:12 pm

    Assalamualaikum ustad. Tgl 27kmrin tepat di 5bulan usia anak pertama sy, sy bertengkar hebat dg suami. Alasannya, sejak tgl 26 pukul 4sore suami sy pergi dg temannya, sampai malam tak kunjung pulang, dan beliau baru pulang jam 5:30pagi. Sy jg mendapat kabar ternyata suami sy baru saja mmbntu tmnny utk menjual Sabu,dan dia nongkromg di tmpat judi kartu. Sy marah sekali istad,mgkin marah sy agak ktrlaluan krn sy memecahkan gelas. Kmudian suami saya ikut marah dan bilang kalau saya akan diantar pulang ke rumah orang tua saya.
    Pertanyaan saya, apakah itu termasuk talak ustad? Dan jika benar itu termasuk talak bagaimana sy hrus menyikapinya ? sedangkan dlm surat ath thalaq bukankah seharusnya sy tdk boleh mninggalkan rumah suami sy selama masih masa iddah? sy jg tdk ingin bercerai, anak saya jg baru umur 5bulan.

     
  71. perempuan senja

    25 Maret 2016 at 11:35 pm

    assalamualaikum wr. wb. saya punya saudara perempuan yang mempunyai suami yang begitu keras,tidak suka menafkahi keluarganya berbulan bulan,selalu menyakiti istrinya dengan lahir dan batin, . suatu ketika saya sebagai sdrnya pernah bertanya “mba,kenapa mba tidak minta cerai saja,padahal terlalu banyak penderitaan dan bebeban mba mengatasi suami macam tu. tidak pernah menafkahi lahir bathinnya,mengumbar kejelekan keluarga,sampai hutang diman2. Tapi mba in hnya bisa menangis,tidak mau mnta cerai (pdhlkan dlm islam cerai itu halal tapi allah sangat membencinya)dan menahan bebanya sendiri. dan saya sebagai sdrnya sudah cukup gram dengan tingkah lakunya kk ipar sy ustd.

     
  72. Rizki Nya Nanik

    28 Maret 2016 at 11:12 am

    saya dalam problem rumah tangga.sebangai seorang kepala keluarga saya menyalahkan diri saya dr apa yg terjadi.yang saya mau tanyakan apakah hukumnya seorang mertua membawa istri saya tanpa izin saya.dan sekarang hubungan kami terhalang keluarga karna keluarga.karna seaktu akat nikah ayah dr perempuan sudah menyerahkan anaknya kepada kita.mhn pendapatnya dan solusinya.thask

     
  73. Aura Nuur Firdauss

    30 Maret 2016 at 4:16 pm

    ASTOGFIRULLAHALADZIM ASTOGFIRULLAHALADZIM ASTOGFIRULLAHALADZIM . . .kira2 apa yg bs ku perbuat kl sdh spti ini , kedzoliman kedzoliman dan kedzoliman sll diulang ulang . . .cukup sabar cukup sabar cukup sabar hanya takut murka ALLAH SWT . . . dan kasian anak2 . . . terutama kehidupanya di masa mendatang , walau sll didzolimi istri aku sll ingat akan sabda RasuluLLAH “Sesuatu yang halal tetapi paling dibenci Allah adalah perceraian”.dibenci orang saja rasanya g karu2an kok ALLAH SWT benci . . .aduuuuuuuuh . . . hanya bs istigfar dan sabar sj dan menunggu dan menunggu jlan terbaik bagiku dan anak2ku . . . ya ALLAH YA ROBBI berilah jalan terbaik bagiku dan anak2ku dimasa sekarang dan akan datang dunia dan akherat kelak . . .aamiin ALLAHUMA aamiin . . . .

     
  74. Zaskia

    21 April 2016 at 4:52 pm

    Assalamu’alaikum,
    Perceraian halal, tapi di benci Allah. Yg mw saya tanyakan, sejauh mana kebencian Allah terhadap org yg melakukan perceraian? Ada hadis atau ayat al qur’an yg menunjukkan kebencian Allah? Efek dr kebencian Allah terhadap org yg cerai itu seperti apa? Apakah nanti anak keturunan nya jg akan cerai atau rezeki nya jd seret, atau gmn?

     
  75. yuli irawati

    28 April 2016 at 2:45 pm

    Assalamualaikum wr. wb.
    Sudah 7thn saya tidak di nafkahi batin oleh suami saya. Saya bertahan demi anak. Agar dia mendapatkan kasih sayang ortu secara lengkap. Sudah tidak ada komunikasi dengan suami. Sudah tidak ada yang namanya kasih sayang, cinta, apalagi kemesraan. Semakin lama anak saya semakin paham bahwa ada yang tidak beres dengan kedua orang tuanya. Saya bingung. Rasanya memalukan sekali menyandang predikat sebagai janda. Saya sendiri sudah yatim piatu. Rasanya berat menjalani semua ini. Mohon masukan. Terima kasih.

     
  76. Mekka.h

    21 Mei 2016 at 6:43 am

    Masya Alloh, Ustadz, Pencerahanya sangat luar biasa bagi kami, semoga yang lagi ada niatan untuk bercerai bagitu membaca ini langsung membatalkannya…..Aamiin, Terima kasih

     
    • salwintt

      20 Juni 2016 at 1:45 pm

      Amiin… tksih

       
      • hsjsjj

        26 Juni 2016 at 11:22 am

        jangan berceray “klo d lakuin loe bukan manusia

         
      • salwintt

        15 Juli 2016 at 9:36 pm

        masya Allah

         
      • Priyo andri

        9 Juni 2017 at 11:58 am

        Assalamualaikum
        Tolong minta saranya…
        Sudah 4 bulan ini istri saya pergi darirumah dan kembali ke ortu nya… Dia meninggalkan saya dan dua anak2 saya yg masih balita..
        Sayu sudah berusaha menjemput tetapi selalu di tolak sampai hari ini juga… Dan dia sudah berulang kali minta cerai tetapi selalu saya tolak..
        Klo situasinya seperti itu langkah apa yg seharusnya saya ambil..?

         
  77. linda

    20 Juli 2016 at 10:30 pm

    Saya dalam keadaan hamil. Saya dan suami saya sering sekali bertengkar . D sebabkan karna mertua saya, saya merasa tidak di perlakukan adil, setiap kali dy gajian . Saya tidak pernah tau , setiap mngambil keputusan tidak prnh diskusi dngan saya. Karna bagi nya , dy kepala rumah tngga keputusan penuh berasa di tngan nya… , sakittt sekali . Slama 9 bullan mngandung tak prnh saya d perhatikan sllau di libatkan org tua nya untuk masuk ke rumah tangga saya …
    Tolong saran nya 😦

     
  78. hadi

    27 Juli 2016 at 7:50 am

    Assalamua5aikum ustadz,saya sedang mengalami keraguan dalam mempercayai istri saya,karena istri mengkhianati saya berselingkuh dan melakukan dosa besar ke 2,saya ingin cerai tetapi banyak pertimbangan yang
    Saya pikirkan,terutama,anak kami,keluarga dan kelangsungan istri saya apabila saya cerai dalam keadaan belum bertaubat nashuha. Saat ini saya sudah memaafkan istri saya dan mengajaknya bersama bertaubat,tetapi rasa sakit hati setiap saat muncul dan rasa ingin berpisah itu ada. Apa yang harus saya perbuat ustadz bila hati kecil saya ada rasa tidak percaya lagi pada istri saya,mohon saran dan bimbingan ustadz. Wassalamualaikum wr wb…

     
  79. Nur

    12 Agustus 2016 at 8:57 am

    Bagaimana jika pihak suami tidak bisa memperjuangkan istri? Tdk memberi nafkah lebih dari 10hari, tidak memberi kabar sama sekali sehingga pihak istri tidak tahan dengan sikap sang suami. apa hukumnya jika pihak istri ingin pisah dg suami?

     
  80. bossdw

    6 Oktober 2016 at 12:21 am

    Menurut saya pribadi mengapa RasulullahSAW bersabda “Sesuatu yang halal tetapi paling dibenci Allah adalah perceraian”. Disisi lain Rasulullah SAW bersabda, jika isteri kedapatan terbukti selingkuh tanpa ikatan pernikahan, wajib diceraikan. Jadi hakekatnya adalah seorang suami jangan gampang utk menalak istrinya ketika emosi.

     
  81. meli

    28 Oktober 2016 at 10:19 am

    Pilih mana …. Lakukan yang DIBENCI Allah atau Lakukan yg di SENANGI Iblis … Karena pondasi yg paling mudah untuk menghancurkan Hamba2 Allah adalah Rumah Tangga.

     
  82. Ovie

    1 November 2016 at 4:23 am

    Assalamualaikum wr.wb

    Saya sudah menikah 2 tahun lebih, dari awal pernikahan sudah bnyak percekcokan smpai adanya kekerasan, disetiap percekcokan pasti ada kata cerai ataupun mau menyerahkan saya kepada orang tua saya, tpi pada akhirnya pun dy tidak mau menceraikan dan dy mau berubah, akhirnya saya memutuskan untuk memaafkan dy, meskipun sbenernya orang tua saya tidak setuju.
    Semenjak saat itu, percekcokan msih terus terjadi, cuma ga smpe kekerasan, tapi saya berasa cape terus”an berantem, bahkan hal sepele pun bisa jadi diperbesar
    Saya bingung saya harus bagaimana?
    Apakah saya harus mengajukan duluan?. Tpi saya takut dosa

     
  83. Hamba allah

    18 November 2016 at 12:43 pm

    Bagaimana jika sang suami tidak mau memberikan tempat tinggal (seperti yang dijelaskan di QS. Ath-Thalaq (65) ayat 6?) Apa yang harus dilakukan sang istri?

    Mohon bantu jawab, terima kasih juga atas ilmunya sangat bermanfaat

     
  84. Evi R

    28 Januari 2017 at 8:29 pm

    kak ijin share ?

     
  85. bintang

    3 September 2017 at 3:03 am

    Saya menikah 7th..dan suami saya sudah selingkuh 3x..dgn selingkuhan yg pertama mempunyai anak mereka sudah nikah siri tanpa sepengtahuan saya dan sudah bercerai..untuk yg ke2 baru pdkt dan untuk yg ke 3 saya tanya apa kalian selingkuh mereka bilang tidak tapi sering berkirim foto bugi satu sama lain..saya sudah menyuruh mereka untuk menikah tapi mereka tidak mau..posisi ekonomi kami sekarang dalam posisi minus tinggal dikost dan anak q ada 2..yg pertama umur 6th ngk bisa sekolah karna ngk ada biaya..tapi suami ngk terketuk hatinya untuk menghentikan perselingkuhan itu malah makin menjadi..sebenarnya saya sudah tidak sanggup bertahan..keluarga saya tidak ada yg tau tentang ini..
    Mohon pencerahan nya..apakah saya berdosa jika mengajukan perceraian..terimakasih

     
  86. ukti

    27 September 2017 at 3:12 pm

    mohon kasih saran,suami baru menikah siri dengan wanita yg dlm keadaan hamil ank suami saya ,apakah saya sebaiknya pisah tapi bagaimana nasib anak saya,sedagnkan suami tidak mau pisah dari saya dan lebih memilih pisah dengan wanita tsb,tapi saya tkt jika berlanjut akan dibohongi lagi krn ini bukan sekali dua kali.trims

     
  87. widi

    29 Juli 2018 at 8:29 pm

    suami saya tdk bekrja, katakanlah dia pilih2 pekerjaan. mash trgantung ortu, aplg ortu bnyk urusan ( hutang) jd mau g mau suami hrus krja sama ortu, tp soal honor sering trjadi bntrok. saat d ajk usaha, diam saja. suami saya sudah terlalu nyaman dgn ikut ortuny. sdngkan kbutuhan anak2 tdk trckupu. saya juga bkrja, tetapi kalo saya kerja anak2 tdk ada yg mnjaga. saat suami saua saya larang untuk ikut krja ortu, mertua malah marah2. saya harus bagaimna? kalo mnurut kata ortu, kbutuhan rumah tangga apalagi anak tdk trcukupi. kalo semua kerja, ank terlantar

     
  88. Ukhti

    20 Oktober 2018 at 7:08 pm

    Bagaimana kalau istri menggugat cerai pada suaminya karena suaminya pengguna narkoba? Apakah tindakan sang istri salah? Atau apakah Allah masih melaknat sang istri?

     
  89. jawa

    17 Desember 2018 at 2:37 pm

    saya menikah sudah 8tahun dikarunia 2 anak 7 tahun dan 8 bulan, dan selama menikah saya tidak dinafkahi suami menganggur 1 bulan yang lalu suami saya ketahuan seligkuh ( ini yang ke 4 kalinya),saya marah besar dan meminta bercerai.. suami saya blum ada jawaban .. mertua dan saudara nya malah menyalahkan dan menfitnah saya
    apakah perceraian jalan terbaik.. mohon pencerahan dikirm via email

     

Tinggalkan komentar