RSS

Ancaman Seks Bebas Bagi Remaja

Ancaman Seks Bebas Bagi Remaja
OLEH SALWINSAH

SEKS, kata yang tidak asing lagi, tetapi sebagian kita ada yang merasa masih tabu untuk diungkapkan. Agar dapat membicarakannya dengan bebas terbuka, maka seks menjadi ilmiah dengan merubahnya menjadi kata seksualitas digunakan pada forum pembahasan diskusi dan seksologi untuk ditulis secara ilmiah. Sementara seks sendiri adalah untuk dinikmati secara alami.
Dalam kamus, seks mempunyai dua arti, yaitu seks yang berarti jenis kelamin atau gender, dan seks yang berarti senggama atau melakukan aktivitas seksual, yaitu hubungan penyatuan antara dua individu dalam konteks gender tadi. Birahi seks adalah keindahan. Seperti keindahan saat memainkan alat musik, melantunkan lagu, membaca puisi atau melihat keindahan alam di pantai. Karena indahlah, maka dilakukan secara berulang-ulang. Bagaimana pun manusia tidak dapat lepas dari naluri seks. Namun penyaluran yang tidak tepat sasaran, ini perlu jadi perhatian.
Ramainya lalu lintas tayangan media komunikasi lewat berbagai jalur, generasi sekarang dikeroyok aneka budaya memikat namun mengandung racun mematikan. Mereka tidak enggan meniru, mengimplementasikan dalam kehidupan, sehingga praktek pergaulan telah menyimpang dari kodrat kemanusiaan dan ironisnya, ini sudah mengakar.
Praktek adopsi kultur asing, kemudian dipompakan kepada masyarakat baru dengan bermacam kemasan menarik, seperti pemaksaan secara halus, menyeragamkan busana para wanita penjaga toko, super market dan sebagainya, dengan pakaian serba minim, transparan dan menonjolkan aurat, membuat masyarakat sekarang terhanyut dengan balutan kehidupan baru, efek dari tontonan sampai pada praktek ‘paksaan’ tadi, pada akhirnya membangkitkan naluri seks dan melapiaskannya secara prematur.
Pergaulan remaja masa kini telah jauh dari batas norma standar. Telah banyak penyimpangan yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti gaya berpakaian, cara berbicara, jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, sampai pada melakukan seks bebas. Maka tidak aneh jika jumlah penderita HIV/AIDS dan wanita hamil di luar nikah dari kalangan remaja dan anak sekolah, cenderung meningkat. Hal ini di karenakan hari ini mereka sangat mudah memasuki dunia khusus orang dewasa yang belum masanya untuk mereka lakoni.
Terkesan pada remaja mengenai persepsi akan perilaku seks, diantaranya ada yang berpendapat bahwa hal tersebut menyenangkan, merupakan salah satu puncak rasa kecintaan, luapan kasih sayang, sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini bahwa perilaku seksual adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation). Sementara prilaku itu tidak diimbangi dengan aspek norma agama dan sosial, kurangnya informasi yang tepat dan bertanggungjawab perihal dampak buruk seks bebas bagi kesehatan.
Seks bebas pada kalangan remaja memang menjadi ancaman mengkhawatirkan. Kemajuan zaman dan hasil teknologi modern tidak saja mendatangkan kemudahan sisi positif, efek lain, imbas pergaulan bebas menjadi sebuah ancaman serius bagi generasi muda. Fakta bahwa hubungan seks di kalangan remaja semakin tinggi memang bukan hal yang menjadi rahasia umum lagi. Bahkan parahnya, generasi muda termasuk kalangan yang terbilang tinggi dalam berhubungan seks berisiko di mana angka pelakunya pun meningkat dari tahun ke tahun.
Situs-situs porno yang ada di internet dengan mudah menyebar cepat dan banyak diminati orang tidak terkecuali para remaja. Perkembangan hasil daya kreativitas manusia ini tidak mungkin bisa di hentikan walaupun secara akal sehat. Namun pengaruhnya pun luar biasa, lambat laun para pemuda akan menjadi rusak. Banyak pelajar yang sudah melakukan hal yang biasa di lakukan oleh orang dewasa, berhubungan intim di luar nikah. Mereka menganggap semua itu adalah hal yang sudah biasa, wajar dan lumrah, inilah bukti nyata hasil suntikan virus budaya barat yang sangat mudah mereka konsumsi dimana dan kapan pun.
Para remaja lupa atau tidak pernah diingatkan bahwa dorongan seks itu sangat besar pengaruhnya terhadap manusia seperti nyala api yang berkobar. Api bisa bermanfaat bagi manusia, akan tetapi dapat menghancurkan kehidupan manusia. Demikian pula dengan seks, bisa membangun kepribadian seseorang, akan tetapi juga bisa menghancurkan sifat-sifat kemanusiaan.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, melewati batas-batas norma yang ada. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan terhadap pengendalian. Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin merosotnya potensi generasi muda dalam membangun bangsa. Padahal mereka adalah tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan estafet kepemimpinan bangsa agar lebih baik.
Realita membuktikan sebagian remaja melakukan hubungan seks bebas dengan pacarnya, karena mereka beranggapan bahwa pacar adalah calon suami/isteri yang berhak mendapatkan segalanya. Pacaranlah sesungguhnya pergaulan bebas. Karena saat ini pacaran sudah menjadi hal yang biasa bahkan sudah menjadi kode etik dalam memilih calon pendamping. Fakta menyatakan bahwa sebagian besar perzinahan disebabkan oleh pacaran.
Seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas berawal dari salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan dikatakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Maksud dari salah bergaul bukan berarti kita harus memilih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku, karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu sebagai remaja, kita harus membiasakan berfikir panjang jauh ke depan sebelum melakukan sesuatu, apalagi yang belum diketahui dampak baik dan buruknya bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain. “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya,” (al-Hadits).
(Penulis adalah Guru SMA Negeri Titian Teras H. Abdurrahman Sayoeti Jambi)

 

Tinggalkan komentar